Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul: "Ditarik ke Pusat, Kinerja Penyuluh KKBPK Harus Lebih Baik!"

     
Hari ini, Selasa (29/8) berlangsung pertemuan rutin segenap pengurus DPC IPeKB Gunungkidul, tepatnya di ruang tengah kompleks Sewoko Projo Pemkab Gunungkidul, DIY. Acara ini dihadiri segenap pengurus harian dan pengurus bidang serta unit pelaksana teknis (UPT).

      Dari jajaran Dinas, hadir pula dalam acara ini Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, KB, dan Pembangunan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul, Sujoko, SSos, MSi, didampingi Kabid KB Drs Wijang Eka Aswarna, MSi.

      Dalam sambutannya, Sujoko menyatakan sangat mendukung acara ini, karena akan membantu terlaksananya program KKBPK secara lebih baik. Terkait dengan dana BOKB, Sujoko berharap agar para PKB bisa memanfaatkannya dengan maksimal, sebagai daya ungkit untuk meningkatkan program KKBPK agar lebih berdampak pada kepentingan masyarakat. Terkait dengan rencana alih kelola PKB/PLKB oleh BKKBN Pusat per Januari tahun depan, Sujoko berharap bahwa hal itu akan terrealisasi tanpa kendala, bukan lagi "PHP". "Tetapi," kata Sujoko, "satu poin yang penting, setelah bergabung dengan Pusat nanti, tentunya PKB harus lebih meningkatkan kinerjanya. Kemarin saya telah bertemu dengan Irtama BKKBN, Bapak Agus Sukiswo, yang mana beliau menegaskan bahwa meski PKB/PLKB dialihkelolakan ke Pusat, pihak Pemda tetap terlibat dalam menilai kinerja PKB/PLKB. Jadi, saya tegaskan, mestinya PKB harus semakin meningkatkan kinerjanya. Ke depan, saya kira tantangannya justru lebih berat. Dan PKB harus bersiap untuk itu," pungkas Sujoko.



      Sementara itu, Kabid KB, Wijang Eka Aswarna, berharap agar PKB tidak saklek dalam mengimplementasikan dana BOKB. Diharapkan agar BPKB setiap kecamatan bisa kreatif dan inovatif dalam merancang program sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. 


      Setelah sambutan dari kedua pejabat struktural, rapat intensif pengurus IPeKB Gunungkidul pun dimulai. Poin-poin penting yang dibahas adalah mengenai program kerja untuk periode kepengurusan 2017-2021, juga tentang kenaikan besaran iuran dari seluruh pengurus dan anggota IPeKB. Diputuskan bahwa iuran mulai tahun ini tidak hanya untuk membiayai kegiatan DPC melainkan juga DPD dan DPP, dengan rincian penambahan iuran 1000 rupiah untuk DPD dan 500 rupiah untuk DPP

      Setelah melalui pembahasan serius, disepakati bahwa jadwal dan program kerja dari bidang juga telah mngerucut pada beberapa bidang berikut: (1) organisasi dan kepengurusan, (2) kompetensi, bakat minat dan kesejahteraan, (3) kemitraan, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, (4) advokasi, kependudukan dan hukum, serta (5) Unit Pelaksana Teknis kampung KB, Posdaya, koperasi dan pameran, pendidikan dan pelatihan, serta media.


      Beberapa usulan yang mengemuka antara lain tentang legalisasi organisasi; tidak hanya legal melainkan juga diakui eksistensinya secara formal minimal oleh Kesbanglinmaspol Gunungkidul. Selain itu adalah rencana penyelenggaraan pelatihan pembuatan DUPAK dan pembuatan karya tulis ilmiah juga menjadi perhatian untuk bisa direalisasikan secepatnya oleh pengurus bidang terkait.

      Pertemuan rutin DPC tersebut diakhiri dengan sesi kursus singkat mengenai petunjuk teknis atau kiat pengisian blog IPeKB gunungkidul oleh pengampu UPT Media, Sabrur Rohim, SAg, PKB Girisubo. 

      Setelah acara selesai, pengurus kemudian melakukan silaturahmi ke rumah dua orang rekan PKB yang sedang sakit, yakni Wisnu Harjono (Wonosari) dan Totok Hendrastara (Klaten). Dalam kegiatan ini, pengurus memberikan tali asih sekadarnya sesuai peraturan yang telah disepakati, sebagai bentuk kepedulian. "Intinya kita semua mendoakan, semoga Pak Wisnu dan Pak Totok lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali seperti biasanya," ujar Sihana Yuliarto, Ketua IPeKB Gunungkidul.(*)

Jajaran pengurus saat bertandang ke rumah Pak Wisnu Harjono



[Narasi: Anjar Purbaningsih (Semin), Sabrur Rohim (Girisubo)
Foto2: Umi Wasriyati (Wonosari), Dwi Listyandari (Tepus)]
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine