Terkait Mobil Antar Jemput, Kepala DP3AKBPMD: "Akseptor Tidak Usah Dibebani Biaya Apa pun!"

      
      
Jumat (22/09) pagi berlangsung pertemuan pembinaan tingkat kabupaten (Binkab) bagi Penyuluh KKBPK se-Kabupaten Gunungkidul. Acara yang mengagendakan evaluasi penggerakan program KKBPK ini dilaksanakan di RM Bu Tiwi Tan Tlogo, Mijahan, Semanu, Gunungkidul. Hadir dalam acara ini Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Sujoko, SSos, MSi, beserta Kabid KB Drs Wijang Eka Aswarna, MSi, dan Kasi Dalduk & KB Drs Mahmud Humaidi. Hampir 90 persen PKB juga hadir dalam acara ini. Meski tidak genap semua PKB, tetapi setiap kecamatan terwakili. 

      Dalam sambutan pengarahannya, Kepala DP3AKBPMD, Sujoko, SSos, MSi, menyampaikan beberapa poin penting. Pertama adalah soal hasil ujian sertifikasi PKB yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN DIY serta pengisian SIM SDM, yang disarankan agar semua mengikuti dan patuh saja terhadap arahan dari BKKBN DIY. Kedua, tentang rencana kegiatan TMKK yang akan dilaksanakan di Ngawen pada Senin (2/10) mendatang yang sekaligus pencanangan 15 Kampung KB dari 15 kecamatan yang belum ada Kampung KB-nya. Ngawen diharapkan agar menyiapkan segala sesuatunya, karena dalam kegiatan tersebut juga sekalian akan diadakan Bhakti Sosial KB (IUD & Implan). Kepada 15 kecamatan juga diharapkan segera menyiapkan kampung yang akan dijadikan Kampung KB.

      "Yang terakhir, dan ini yang penting, bahwa sekarang saya baru saja membeli sebuah mobil, persisnya anak bus, yang peruntukannya adalah sebagai kendaraan antar jemput akseptor. Maka saya minta kepada Kabid KB beserta semua PKB untuk merumuskan mekanisme penggunaannya bagaimana nanti, misalnya tentang supirnya, dan BBM-nya. Sila dirembug bersama-sama. Satu pemikiran saya yang penting dalam hal ini, kiranya mobil tersebut bisa benar-benar  bermanfaat bagi akseptor. Saya tidak ingin membebani akseptor. Jadi mobil tersebut sebagai alat transportasi, sehingga akseptor tidak usah dibebani biaya apa pun," pungkas Sujoko. 

      Kabid KB, Wijang Eka Aswarna, MSi, menyatakan bahwa kegiatan hari ini adalah sebagai tindak lanjut atas skema yang telah dibuat oleh BKKBN DIY mengenai target yang harus dicapai oleh setiap kecamatan menyangkuat angka kesertaan KB baru, hal mana bahkan kemarin telah disusun dan di-breakdown sampai ke tingkan dusun. Wijang mengumumkan 3 kecamatan yang capaian PB-nya sudah di angka lebih dari 50%, yakni Wonosari, Nglipar, dan Ngawen. "Ada tiga kecamatan yang pencapaiannya di kisaran 20-an persen, sehingga rank-nya di posisi buncit, yakni Semin, Panggang, dan Paliyan," papar Wijang. 

      Kasi Dalduk, Drs Mahmud Khumaidi, mengatakan bahwa dalam kurun Oktober sampai Desember esok ini akan diadakan Baksos KB di beberapa kecamatan, termasuk yang berbarengan dengan kegiatan TMKK di Ngawen Senin (2/10) besok. "Semoga dengan adanya Baksos akan mendongkrak kesertaan KB. Makanya saya harapkan, tolong untuk peserta kegiatan Baksos utamakan calon akseptor KB baru," pungkas Mahmud. 

      Dalam pertemuan ini disepakati bahwa untuk supir mobil antar jemput adalah Muryono, staf bidang KB. Adapun soal BBM-nya nanti diusahakan oleh bidang KB, atau PKB juga bisa mengupayakan sumber dana lain. "Prinsipnya mengacu pada saran dari Kepala Dinas, agar jangan membebani akseptor," saran Wijang. (*) [gus broer, girisubo]





0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine